Saturday, December 27, 2025

MINI 'AC'

 

MINI AC

  Pengertian

Alat yang merupakan replika dari AC yang terbuat dari kardus susu yang di dalamnya terdapat kipas yang terbuat dari potongan kaleng minuman yang dipasangkan oleh dynamo yang menggunakan baterai sehingga kipas yang berdinamo berputar dan menghasilkan udara sejuk yang di berikan es batu didalamnya.

vTeori Fisika

Pembuatan alat kami di dasarkan pada hukum fisika bahwa panas selalu mengalir dari gas atau cairan yang lebih panas menuju gas atau cairan yang lebih dingin.

 

v Tujuan

1.      Untuk mengetahui proses pembuatan AC  secara sederhana

2.      Mengetahui prinsip kerja AC

3.      Untuk menumbuhkan kreatifitas dalam pembuatan AC

 

v Manfaat

Mengaluarkan udara dingin yang membuat udara di ruangan sejuk

 

v Alat dan Bahan

1 buah dinamo

1 buah kaleng

1 buah kotak susu

Karton

Cat acrylic

Saklar

Tempat baterai

Kabel

Es Batu

Baterai

Cutter

Gunting

LemTembak

 

v Cara Pembuatan

1. Siapkan Alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Gunting kaleng menjadi bentuk menyerupai kipas / baling – baling

3. Gunting kotak susu di bagian tengah dengan potongan sedikit besar.

4. Tempelkan kipas / baling – baling yang telah dipotong ke dinamo.

5. Lalu dari situ buatlah sebuah rangkaian listrik yang menyambungkan antara baterai, saklar, dan dinamo.

6. Pasanglah dinamo yang terdapat kipas pada botol susu menggunakan lem.

7.  Agar menarik, catlah baling baling tersebut dan kotak susu sesuai selera warna.

8. Agar bagian belakang terlihat rapi, potonglah sebuah karton untuk menutupi kabel kabel tersebut.

9. AC siap untuk digunakan.

Catatan :

v Kami menggunakan kotak susu agar ketika kami menaruh es batu, bahan dasar yang kami gunakan tidak mudah rusak. Seperti kita ketahui, bahwa kotak susu memang digunakan untuk menaruh air. Oleh sebab itu, kami menggunakan bahan berdasar kotak susu

v Ketika membuat rangkaian listrik, jangan lupa untuk meng-selotip kabel yang satu dengan yang lain, agar apabila benda bergeser, rangkaian listrik tidak akan mudah rusak.

 

v Cara Pemakaian :

1. Ambil es batu dan masukan es batu melalui lubang yang telah dibuat.

2. Masukan baterai.

3. Nyalakan kipas.

4. AC siap untuk digunakan.

 

v


Kelompok :

Ailisia, Jason, Miko, Minerva, Patrick, Shereen, Vanessa 

2018

Cerita Pendek "Setetes Air"

 Setetes Air

“Ibu, aku haus.”

            Seorang wanita yang sudah berusia lebih dari 40 tahun itupun menengok ke arah panggilan itu. Ia melihat anaknya menarik bajunya perlahan, tapi ia bisa merasakan betapa kencangnya ia meremas baju ibunya itu.  Ia melihat anaknya menatapnya dengan penuh harap.

            “Ya, Ibu tahu. tapi kamu harus sabar. Orang lain juga perlu minum,” jawab Ibunya. Terasa sesak baginya karena harus membuat anaknya merasakan kehausan. Tapi apa daya, desa yang mereka tempati sedang dilanda kekeringan. Seluruh desa menganteri menunggu gilirannya.

            “Ibu sudah bilang itu 3 kali! Aku ingin minum!” teriak anaknya. Ia hanya dapat melihat anaknya menahan nangis. Ia sendiri tidak tega membiarkan anaknya kehausan, bahkan dirinya juga kehausan sampai sulit hanya untuk berbicara.

            “Tenang, kalau kamu berteriak kamu akan lebih haus nantinya. Ibu tahu kamu haus dan Ibu mohon agar kamu menunggu sebentar lagi.” Ibunya berjongkok untuk menenangkan anaknya itu. Ia mengelus pundaknya dan tersenyum, walaupun ia sebenarnya juga sudah kesakitan hanya untuk mengucapkan kalimat itu.

            Anaknya hanya menunduk dan menahan isaknya. Ia sama sekali tidak menyadari kesakitan yang dirasakan ibunya. “Selalu saja begini! Padahal aku cuma mau minum!” ia berteriak lebih kencang dan menangis membasahi pipinya.

            “Sst.. nak, jangan begitu. Kalau kamu menangis kamu akan lebih cepat haus. Jangan membuang-buang tenaga. Sabarlah, Ibu mohon.” Ibunya berkata menahan rasa sakit di tenggorakan dan dadanya. Serasa dadanya ditusuk karena harus melihat anaknya dalam kondisi seperti ini. Ia tidak pantas untuk dipanggil ibu. Ia menahan air yang mulai menggenang di matanya.

            Mereka sudah menunggu selama 2 jam sampai akhirnya tibalah giliran mereka untuk minum. Sesampainya di sana anak itu langsung meneguk semuanya tanpa ada satu tetes pun yang tersisa. Setiap orang yang datang mendapat hanya mendapat satu giliran untuk minum satu gelas.

            Biasanya Ibu itu akan langsung memberi anaknya gelasnya tanpa keraguan untuk segera dihabiskan oleh anaknya. Hal ini sudah berlangsung selama tiga hari. Ibunya tersenyum melihat anaknya menghabiskan seluruh air dalam gelas itu tanpa menyisakan satu tetes pun.

            Ibu itu menelan air ludah menahan hausnya. Dan setiap telan rasanya seperti menelan jarum. Anaknya tersenyum melihat Ibunya dan terus menerus membicarakan betapa segarnya rasa air itu.

            “Iya kamu harus banyak minum ya nak.”  kata Ibunya sambil perlahan penglihatannya buyar. Ia menutup matanya sambil tersenyum.

                                   

PKT

Pricillia Altanny

XI IPA 3

29